Penyusunan Ulang Naskah Kuno Dilakukan
Laporan Wartawan Kompas Yulvianus Harjono
Kamis, 12 Oktober 2006
BANDUNG, KOMPAS--Upaya penyelamatan dan pelestarian sisa-sisa peninggalan bersejarah masyarakat adat Kampung Dukuh yang ikut musnah terbakar, Kamis (5/10) lalu terus dilakukan. Salah satunya, dengan melakukan penyalinan ulang naskah-naskah hasil kopian ke dalam kertas daluang.
”Saat ini, tiga bab (dari total tujuh) naskah sudah disalin ulang. Sekarang, ini sudah ada di Disbudpar Garut. Jika memang diperlukan, kami akan mendatangkan filolog dari Unpad (Universitas Padjadjaran) maupun ahli serupa dari Museum Sri Baduga untuk ikut membantu menyusunnya,” ujar Kepala Balai Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisional Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jabar Prama Putra, Kamis (12/10).
Menyusul musibah kebakaran yang menghanguskan sekitar 51 bangunan dan sejumlah barang pusaka, naskah kuno dengan tulisan bahasa arab gundul (pegon) milik warga Kampung Dukuh ikut musnah. Beruntung, dua buah salinannya (kopian) masih sempat diselamatkan oleh kuncen setempat.
Salinan tersebut lah yang kini dijadikan dasar untuk penyusunan ulang naskah ke dalam bahan yang semula, yaitu kertas daluang. Secara keseluruhan, naskah ini terdiri dari tujuh bab yang berisikan antara lain silsilah masyarakat adat, pantangan dan tata cara adat. Serta, berbagai sejarah mulai dari pendirian Kampung Dukuh dan dunia hingga ramalan (uga) sesepuh.
Mengenai pengganti barang-barang pusaka yang hilang, Prama menyarankan perlu dibuatnya semacam replika. Asalkan, bentuk dan fungsinya sesuai dengan aslinya atau setidaknya dapat dipertanggungjawabkan.
Kamis, 12 Oktober 2006
BANDUNG, KOMPAS--Upaya penyelamatan dan pelestarian sisa-sisa peninggalan bersejarah masyarakat adat Kampung Dukuh yang ikut musnah terbakar, Kamis (5/10) lalu terus dilakukan. Salah satunya, dengan melakukan penyalinan ulang naskah-naskah hasil kopian ke dalam kertas daluang.
”Saat ini, tiga bab (dari total tujuh) naskah sudah disalin ulang. Sekarang, ini sudah ada di Disbudpar Garut. Jika memang diperlukan, kami akan mendatangkan filolog dari Unpad (Universitas Padjadjaran) maupun ahli serupa dari Museum Sri Baduga untuk ikut membantu menyusunnya,” ujar Kepala Balai Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisional Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jabar Prama Putra, Kamis (12/10).
Menyusul musibah kebakaran yang menghanguskan sekitar 51 bangunan dan sejumlah barang pusaka, naskah kuno dengan tulisan bahasa arab gundul (pegon) milik warga Kampung Dukuh ikut musnah. Beruntung, dua buah salinannya (kopian) masih sempat diselamatkan oleh kuncen setempat.
Salinan tersebut lah yang kini dijadikan dasar untuk penyusunan ulang naskah ke dalam bahan yang semula, yaitu kertas daluang. Secara keseluruhan, naskah ini terdiri dari tujuh bab yang berisikan antara lain silsilah masyarakat adat, pantangan dan tata cara adat. Serta, berbagai sejarah mulai dari pendirian Kampung Dukuh dan dunia hingga ramalan (uga) sesepuh.
Mengenai pengganti barang-barang pusaka yang hilang, Prama menyarankan perlu dibuatnya semacam replika. Asalkan, bentuk dan fungsinya sesuai dengan aslinya atau setidaknya dapat dipertanggungjawabkan.
0 Kommentare:
Post a Comment